KENAPA DI HINA....

inilah aqidah yang tampak tidak realistis dalam nasehatnya "yang salah di nasehati".pada prinsipnya apa yang mereka keluarkan hanyalah menjadi sejarah hipokrit dikalangan madigol.beberapa tahun lalu LDII mengeluarkan buku tentang PARADIGMA BARU,di dalam lembaran pertama adalah pengakuan mereka tentang LDII adalah konstelasi dengan salaf,atau boleh dikata LDII ada kaitan erat dengan salafy.
tetapi dalam dua tahun sudah seorang wakil petinggi LDII telah meninggalkan LDII mengikuti kajian salaf di bawah bimbingan ulama masyaikh ahlussunnah wal jamaah,hal ini membuat terkuak siapa sebenarnya islam jamaah yang di naungi oleh organisasi LDII.berangsur-angsur juga jamaahnya meninggalkan LDII.
pengakuan mereka menjadi boomerang dasyat,kalaulah mereka mempunyai kaitan erat dengan salafy kenapa menjauh dari ulama-ulama salaf (dimana dauroh kalian yang menghadirkan masyaikh),lalu mengapa dengan diam diam kalian mengambil ilmu ulama salaf setelah kalian menghina dengan perkataan keji seperti ini :

salaf = salah faham,
salafy= salah satu orang kafirun (salafyrun)
salafy= salah fikir
salapi= selamanya seperti sapi

menghina ulama salaf dengan perkatakan

Syaikh ibn taimiyah di hina dengan nama syaikh ibn taibonjrot
syaikh Al-albani di hina dengan syaikh almany man quroo jabbal (wong deso tenan)
dan lain lain.


didadalam kajian LDII diam-diam mengambil ilmu periwayatan dan ilmu dari syaikh Al-Albany atau dari ulama salaf yang lain.

nah di Indonesia itu sendiri ada banyak ustadz-ustadz adalah murid langsung para masyaikh,lalu ketika diantara jamaahnya bertanya"apakah boleh kita mengambil ilmu dari ustadz salafy", pengurusnya menjawab "tidak boleh".
di tanya alasannya kenapa? jawabannya "ilmu mereka tidak manqul,tidak mutashil,atau lebih parah lagi pengurusnya berkata mereka itu SALAFY RAKITAN VERSI INDONESIA"

sebenarnya rakitan itu apa? dan siapa yang merakit?