ANTARA HADITS DAN SUNNAH

Mereka telah tersilaukan dengan dunia,infaq persenan yang mengalir membuat mereka melupakan kebenaran,memunculkan syubhat agar para pengikut tetap loyal dengan iming-iming masuk surga selamat dari neraka.dan para pengurusnya menikmati hasil doktrin mereka pada jamaah yang tiap bulannya lebih dari 20 milyar yang mengalir terus di gudangnya imamnya.kebenaran mereka patahkan dengan menjanjikan pada jamaah,nasehat bulanan lewat teks”semua pengamalanpengamalan yang tidak berdasarkan Quran Hadits dan di campuri dengan syirik,bid’ah,khurofat dan tahayul tidak akan di terima oleh Allah dan diancam neraka”.nasehat semacam ini terngiang terus ditelinga jamaahnya padahal nasehat ini bak boomerang bagi mereka atau kata lain maling teriak maling.dikalangan mereka masih di jumpai segudang bid’ah yang di munculkan oleh imamnya.
Ada sebagian dari mereka memberikan nasehat agar kita kembali kepada Quran dan sunnah tapi mereka enggan dengan berkata “kenapa baru sekarang,kenapa nggak dari dulu?”, maaf saja kita saja baru menjumpai hukumnya ternyata kita harus kembali pada Quran dan sunnah,perlu kalian ketahui hadits yang pasti ada maudhu dan dhoifnya tapi sunnah di ambil dari yang rojih dan shohih.itu baru di katakanmengamalkan yang murni.tapi silaunya harta duniawi membuat mereka merasa tak berbuat kemaksiatan,mereka beranggapan bahwa yang penting hidup kita sudah pasti surganya”tinggal toat aja kok repot!”.sebagian pengurus lagi member racun lewat penerobosan daerah”adanya orang-orang yang keluar dari jamaah itu karna tidak sakdermo,mereka salah niat,mereka ingin jadi pengurus,ya..akhirnya mereka di simpangkan oleh Allah dari jalan ini”.
Ketika amalan yang mereka ambil dari hadits,walau mereka tahu asalnya hadits itu dari hadits dhoif atau palsu maka bukannya dalil yang mereka keluarkan untuk membantah ketika ada yang mengkritik tapi imamnya bercocot dengan nada marah mengatakan”kalau memang ini dhoif atau palsu kenapa tidak di sobek saja dari kiatb aslinya!”.ketika sunnah di tegakkan di antara pilar-pilar kerajaan yang mengaku bermadzhab Wahabi dengan nada menghina mereka mengatakan”kita gak perlu niru-niru orang luar/orang kafir,yang penting kita sudah jamaah”.